Kamis, 16 Desember 2010

Cara Menginstal Google Earth Di Ubuntu 10.04 Lucid Lynx

1. Anda perlu menginstal googleearth-paket dari repositori ubuntu. Ketik pada terminal tanpa tanda petik dua " sudo apt-get install googleearth-package "
2. Ketik "
sudo make-googleearth-package - force" pada terminal dan tunggu mungkin agak lama :D sampai muncul pesan seperti dibawah ini


3. Ketik Pada Terminal "sudo dpkg-i ./googleearth_5.1.3535.3218 +0.5.7-1_i386. deb" untuk instalasi Google Earth

4. Perlu diketahui bahwa segala sesuatu setelah ". /" Pada perintah di atas dapat berubah tergantung pada versi Google Earth Anda dibangun menggunakan googleearth-package. Jadi jika perintah di atas tidak bekerja, cukup copy-paste paket deb. Dihasilkan bukan apa yang telah saya sampai di sini. Jadi dalam generalisasi perintah di atas, seharusnya terlihat seperti ini.
sudo dpkg -i ./googleearth_VERSION_ARCHITECHTURE.deb

5. Untuk mejalankan Google Earth di Application -->> Internet -- >> Google Earth

Movie Player Untuk Linux (Offline Installer)

1. Miro

Walaupun namanya Miro Internet TV, tetapi sebenarnya miro bagus juga jika digunakan sebagai media player alternative karena pada dasarnya miro menggunakan GStreamer dan codecs tambahan lainnya yang sering digunakan di lingkungan gnome, dan yang menjadi pertimbangan digunakannya miro ialah dikarenakan kemampuanya menampilkan subtitle yang lebih baik ketimbang menggunakan totem.

2. VLC Media Player

Media player yang satu ini adalah software yang wajib ada disetiap komputer, kelebihan yang mungkin tidak dimiliki media player lainnya ialah kemampuannya memutar file multimedia yang terpotong atau hanya sebagian.

3. SMPlayer

SMPlayer adalah salahsatu front end dari MPlayer yang fiturnya paling komplit, dimana MPlayer adalah media player pertama yang mendukung file mkv.

4. gxine

Satu lagi yang tidak boleh ketinggalan adalah gxine, kenapa gxine?, dari sekian banyak front end yang menggunakan xine/xine-lib sebagai framework nya, gxine yang menurut saya paling cocok untuk lingkungan gnome.

masing-masing media player memiliki kelebihan dan kekurangan nya tersendiri, biasanya kenyamanan memutar film di linux sering terkendala oleh masalah lisensi perangkat pendukunnya seperti driver vga, atau bahkan beberapa codecs yang hanya tersedia untuk lingkungan OS tertentu.

sebagai pertimbangan untuk menyelesaikan masalah diatas mungkin bisa dicoba dengan menginstal beberapa paket berikut ini: vdpau untuk yang menggunakan NVIDIA dan paket untuk memutar codecs properitery

Atau jika menggunakan SMPlayer bisa merubah setingan video nya dengan mengganti “Output driver” yang cocok dan menurunkan Quality nya

Menginstal Microsoft Office 2007


1. Masukkanlah CD Master Microsoft Office 2007 pada CD/DVD ROM
2. Kemudian masuklah ke Explorer (Ctrl-E) dan Kliklah Icon CD/DVD ROM, setelah itu klik icon setup.



3. Setelah itu akan muncul tampilan seperti di bawah ini.



4. Kemudian Installer akan meminta Anda mengisikan Product Key, isilah Product Key seperti yang terdapat pada CD Master Ms Office 2007 Anda.



5. Selanjutnya Anda akan memilih Paket Installasi pada Ms Office 2007 yang akan di Install. Pilih Install Now (Menginstal semua paket aplikasi Ms Office 2007) atau Custumize (Memilih salah satu dari paket aplikasi pada Ms Office 2007).



6. Kemudian Proses Installasi di mulai. Tunggulah beberapa menit untuk proses installasi ini.



7. Proses Installasi selesai.



8. Klik Close untuk menyelesaikan proses installasi.

Rabu, 15 Desember 2010

INSTALASI LINUX UBUNTU

LANGKAH - LANGKAH MENGINSTALASI LINUX UBUNTU

Di CD instalasi ubuntu, yang menyediakan fitur live cd, terdapat Umenu. Umenu adalah aplikasi untuk
membantu dalam memudahkan penginstalasian di ubuntu. Tinggal menentukan besar dari partisi linux yang akan dibutuhkan untuk instalasi.

Requirement (kebutuhan sistem)
Untuk menginstall Ubuntu, anda memang bisa memaksa Ubuntu untuk berjalan di system dengan
mesin lawas. Tetapi untuk meminimalkan depresi dan frustasi anda, disarankan untuk menginstall
Ubuntu pada mesin Pentium 4 dengan processor 1GHz.

Menurut dokumentasi, system anda harus memiliki minimal:
➔ 64 Mb RAM dan disarankan 256Mb. Hardisk 1 Gb. Untuk system terminal tanpa desktop
➔ 64 Mb RAM dan disarankan 512Mb. Hardisk 5 Gb. Untuk system GUI/desktop

Secara garis besar, saat menginstall ubuntu anda akan melewati beberapa tahapan prainstalasi:
1. Memilih Bahasa Instalasi
2. Memilih Lokasi dan Zona Waktu
3. Memilih Keyboard
4. Melakukan Pemartisian Hardisk
5. Membuat User/Pengguna
6. Migrasi Dokumen dan Setting
7. Summary, Instalasi Grub


Booting dari cdrom
Setelah dibakar ke cdrom, anda harus booting menggunakan cdrom itu. Jika PC anda sudah diset untuk
boot ke cdrom, anda bisa menunggu sampai layar pilihan boot ubuntu menyapa anda.
Jika tidak, anda bisa menekan tombol F12 (atau sejenisnya, sesuai pesan bios) untuk mengganti pilihan
booting.

Pada layar menu booting ubuntu, anda akan diberi beberapa pilihan:
1. Try Ubuntu..... untuk mencoba system live
2. Install Ubuntu ..... untuk menginstall ubuntu
3. Check disk..... untuk mengecek cd
4. Test memory..... untuk mengetest RAM
5. Boot from ...... untuk memboot OS di hardisk

seperti bisa anda lihat pada gambar dibawah ini:

Setelah memilih Install Ubuntu dengan menekan tombol panah bawah lalu Enter, anda akan dibawa ke
layar pesan booting



Langkah 1. Memilih Bahasa
Di halaman welcome anda bisa memilih bahasa selama proses instalasi. Bahasa ini juga akan menjadi
bahasa default sistem anda (jangan khawatir, anda bisa memilih bahasa baru nanti melalui menu System
>> Administration >> Language Support).
Untuk memilih bahasa selain bahasa Inggris, anda bisa melakukan klik scroll di tab daftar bahasa di
sebelah kiri.


Jika ingin membatalkan proses instalasi, tekan tombol Quit. Untuk melanjutkan tekan tombol Forward.

Langkah 2. Memilih Lokasi dan Time Zone
Anda harus memilih lokasi dan zona waktu sesuai lokasi dan zona waktu anda saat ini. Hal ini penting
karena beberapa setting akan otomatis mengikuti lokasi anda.
Seperti lokasi server repository terdekat dengan lokasi anda saat ini. Menggunakan server yang lebih
dekat tentu akan menghemat bandwith dan mempercepat waktu downloadnya.


Selanjutnya, klik Forward untuk melanjutkan.

Langkah 3. Memilih LayOut Keyboard
Biasanya, kita menggunakan keyboard standar USA. Jika PC/Laptop anda menggunakan keybiard jenis
lain, anda bisa memilih dari daftar yang tersedia.
Jika anda tidak tahu, anda bisa melakukan test dengan mengetik di field yang tersedia di kiri bawah.


Langkah 4. Mempartisi Hardisk
Biasanya bagian tersulit dari proses instalasi adalah saat melakukan pemartisian. Tetapi dengan Ubuntu,
anda tidak perlu khawatir, anda akan melakukannya dengan interface GUI.
Meskipun demikian, kesalahan dalam pemartisian bisa mengakibatkan kehilangan data. Sebab itu, anda
sebaiknya melakukan backup terlebih dahulu. Agar mudah memahami pemartisian, anda harus
mengetahui untuk apa anda menginstall ubuntu.
Untuk menginstall ubuntu di hardisk yang kosong atau single booting, anda bisa memilih melakukan
pemartisian manual atau otomatis, seperti pada gambar di bawah ini.
Untuk kontrol yang lebih baik, saya menyarankan anda memilih pemartisian manual – Specify
Partitions Manual (Advanced).
Klik forward, setelah memilih opsi ini.


Pada gambar diatas, saya menggunakan dua hardisk (virtualbox), sda dan sdb. Pada sda sudah terinstall
WindowsXP, sedangkan pada hardisk kedua, sdb masih kosong. Idealnya, Ubuntu diinstall dengan
skema partisi:
1. Partisi root (/) disarankan
5 Gb
2. Partisi swap (sw) – Umumnya 2x nilai RAM Anda
Jika RAM Anda 1 Gb, partisi swap sebaiknya 2 Gb
3. Partisi home (/home) – sebaiknya sisa/bagian terbesar harddisk.
Klik pada bagian yang kosong, pilih New Partition untuk membuat partisi baru.
Seperti pada gambar, pilih partisi jenis Primary.
Anda bisa membuat maksimal 4 partisi primary (sda1, sda2, sda3 dan sda4) yang salah satu partisi
primary (biasanya partisi ke4/
sda4) akan menjadi partisi Extended (yang di dalamnya kita bisa membuat partisi logical (sda5 dst)
dalam jumlah tak terbatas).
Untuk ukuran partisinya, masukkan ukuran partisi yang disarankan, 5 Gb untuk root.
Pada gambar saya membuat kirakira
4.5Gb. Ini tidak apaapa,
karena saya tidak banyak menginstall
aplikasiaplikasi
yang tidak fungsionalitas seperti compiz, gnome games, printer (karena saya tidak
punya printer), dan lainlain.
Jika ingin melakukan perhitungan, anda bisa menggunakan ukuran 1024 Mb = 1Gb sebagai patokan
perhitungan. Jadi, jika anda ingin membuat partisi 5 Gb, anda harus memasukkan nilai 1024 x 5 =
5120.
Untuk lokasi partisi, umumnya di awal, agar terstruktur.


Untuk jenis partisi, Ubuntu 9.04 menggunakan filesystem Ext4 yang lebih cepat dan memiliki
performance lebih baik dari Ext3.


Untuk mount point, pilih root (/).
Klik OK, untuk membuat partisi.
Selanjutnya, ulangi langkah tadi untuk membuat partisi /home. Bedanya, pada mount point, pilih
/home.
Dan ingat untuk menyisakan space kosong sebesar 2x RAM anda.
Pada sisa hardisk yang masih kosong, buat partisi baru dengan tipe filesystem swap area.
Untuk menginstall sistem dual boot/multi system, partisi harus dipersiapkan matang, sebelum
melakukan proses instalasi sistem operasi.
Prinsipnya adalah mengalokasikan hardisk sesuai kebutuhan dan karakter masingmasing
OS.

Langkah 5. Membuat User
User di ubuntu ada tiga jenis.
1. Root, super user, yang defaultnya tidak memiliki password dan tidak diaktifkan.
2. Administrator, user biasa yang memiliki hak administrasi. User ini memiliki tanda kekuasaan,
menggunakan sudo.
3. User Biasa, user yang tidak memiliki hak administrasi system.


Langkah 6. Migrasi Dokumen dan Setting
Ubuntu memiliki fitur yang tidak dimiliki distro atau OS lain, migrasi dokumen dan setting lintas OS.
Pada gambar, saya mengimpor dokumen dan setting (termasuk wallpaper) dari windows.


Tentu saja anda bisa memilih untuk tidak melakukan impor sama sekali, atau mengimpor setting dan
file tertentu saja.
Lanjutkan dengan menekan tombol Forward.

Langkah 7. Summary
Sebelum melakukan tahap instalasi yang sesungguhnya (langkah ke8),
anda akan diminta melihat
summary, ikhtisar keseluruhan setting sebelum menginstall.
Pada saat ini, anda juga bisa memilih untuk membatalkan instalasi, dengan menekan tombol Quit.
Saat ini juga, anda bisa memilih dimanakah anda akan menginstall Grub (Boot Manager) atau malah
tidak menginstall grub sama sekali, yang mana tidak saya sarankan.


Langkah 8. Instalasi
Pada tahap ini, anda tidak melakukan apapun begitu anda menekan tombol Install.
Yang anda lakukan hanyalah, menyesap kopi anda, menonton proses instalasi berjalan kirakira 20-30
menit, tergantung kekuatan PC anda.



Klik Restart Now, dan ....
Selamat datang di dunia Ubuntu!

INSTALASI LINUX UBUNTU

LANGKAH - LANGKAH MENGINSTALASI LINUX UBUNTU

Di CD instalasi ubuntu, yang menyediakan fitur live cd, terdapat Umenu. Umenu adalah aplikasi untuk
membantu dalam memudahkan penginstalasian di ubuntu. Tinggal menentukan besar dari partisi linux yang akan dibutuhkan untuk instalasi.

Requirement (kebutuhan sistem)
Untuk menginstall Ubuntu, anda memang bisa memaksa Ubuntu untuk berjalan di system dengan
mesin lawas. Tetapi untuk meminimalkan depresi dan frustasi anda, disarankan untuk menginstall
Ubuntu pada mesin Pentium 4 dengan processor 1GHz.

Menurut dokumentasi, system anda harus memiliki minimal:
➔ 64 Mb RAM dan disarankan 256Mb. Hardisk 1 Gb. Untuk system terminal tanpa desktop
➔ 64 Mb RAM dan disarankan 512Mb. Hardisk 5 Gb. Untuk system GUI/desktop

Secara garis besar, saat menginstall ubuntu anda akan melewati beberapa tahapan prainstalasi:
1. Memilih Bahasa Instalasi
2. Memilih Lokasi dan Zona Waktu
3. Memilih Keyboard
4. Melakukan Pemartisian Hardisk
5. Membuat User/Pengguna
6. Migrasi Dokumen dan Setting
7. Summary, Instalasi Grub


Booting dari cdrom
Setelah dibakar ke cdrom, anda harus booting menggunakan cdrom itu. Jika PC anda sudah diset untuk
boot ke cdrom, anda bisa menunggu sampai layar pilihan boot ubuntu menyapa anda.
Jika tidak, anda bisa menekan tombol F12 (atau sejenisnya, sesuai pesan bios) untuk mengganti pilihan
booting.

Pada layar menu booting ubuntu, anda akan diberi beberapa pilihan:
1. Try Ubuntu..... untuk mencoba system live
2. Install Ubuntu ..... untuk menginstall ubuntu
3. Check disk..... untuk mengecek cd
4. Test memory..... untuk mengetest RAM
5. Boot from ...... untuk memboot OS di hardisk

seperti bisa anda lihat pada gambar dibawah ini:

Setelah memilih Install Ubuntu dengan menekan tombol panah bawah lalu Enter, anda akan dibawa ke
layar pesan booting



Langkah 1. Memilih Bahasa
Di halaman welcome anda bisa memilih bahasa selama proses instalasi. Bahasa ini juga akan menjadi
bahasa default sistem anda (jangan khawatir, anda bisa memilih bahasa baru nanti melalui menu System
>> Administration >> Language Support).
Untuk memilih bahasa selain bahasa Inggris, anda bisa melakukan klik scroll di tab daftar bahasa di
sebelah kiri.


Jika ingin membatalkan proses instalasi, tekan tombol Quit. Untuk melanjutkan tekan tombol Forward.

Langkah 2. Memilih Lokasi dan Time Zone
Anda harus memilih lokasi dan zona waktu sesuai lokasi dan zona waktu anda saat ini. Hal ini penting
karena beberapa setting akan otomatis mengikuti lokasi anda.
Seperti lokasi server repository terdekat dengan lokasi anda saat ini. Menggunakan server yang lebih
dekat tentu akan menghemat bandwith dan mempercepat waktu downloadnya.


Selanjutnya, klik Forward untuk melanjutkan.

Langkah 3. Memilih LayOut Keyboard
Biasanya, kita menggunakan keyboard standar USA. Jika PC/Laptop anda menggunakan keybiard jenis
lain, anda bisa memilih dari daftar yang tersedia.
Jika anda tidak tahu, anda bisa melakukan test dengan mengetik di field yang tersedia di kiri bawah.


Langkah 4. Mempartisi Hardisk
Biasanya bagian tersulit dari proses instalasi adalah saat melakukan pemartisian. Tetapi dengan Ubuntu,
anda tidak perlu khawatir, anda akan melakukannya dengan interface GUI.
Meskipun demikian, kesalahan dalam pemartisian bisa mengakibatkan kehilangan data. Sebab itu, anda
sebaiknya melakukan backup terlebih dahulu. Agar mudah memahami pemartisian, anda harus
mengetahui untuk apa anda menginstall ubuntu.
Untuk menginstall ubuntu di hardisk yang kosong atau single booting, anda bisa memilih melakukan
pemartisian manual atau otomatis, seperti pada gambar di bawah ini.
Untuk kontrol yang lebih baik, saya menyarankan anda memilih pemartisian manual – Specify
Partitions Manual (Advanced).
Klik forward, setelah memilih opsi ini.


Pada gambar diatas, saya menggunakan dua hardisk (virtualbox), sda dan sdb. Pada sda sudah terinstall
WindowsXP, sedangkan pada hardisk kedua, sdb masih kosong. Idealnya, Ubuntu diinstall dengan
skema partisi:
1. Partisi root (/) disarankan
5 Gb
2. Partisi swap (sw) – Umumnya 2x nilai RAM Anda
Jika RAM Anda 1 Gb, partisi swap sebaiknya 2 Gb
3. Partisi home (/home) – sebaiknya sisa/bagian terbesar harddisk.
Klik pada bagian yang kosong, pilih New Partition untuk membuat partisi baru.
Seperti pada gambar, pilih partisi jenis Primary.
Anda bisa membuat maksimal 4 partisi primary (sda1, sda2, sda3 dan sda4) yang salah satu partisi
primary (biasanya partisi ke4/
sda4) akan menjadi partisi Extended (yang di dalamnya kita bisa membuat partisi logical (sda5 dst)
dalam jumlah tak terbatas).
Untuk ukuran partisinya, masukkan ukuran partisi yang disarankan, 5 Gb untuk root.
Pada gambar saya membuat kirakira
4.5Gb. Ini tidak apaapa,
karena saya tidak banyak menginstall
aplikasiaplikasi
yang tidak fungsionalitas seperti compiz, gnome games, printer (karena saya tidak
punya printer), dan lainlain.
Jika ingin melakukan perhitungan, anda bisa menggunakan ukuran 1024 Mb = 1Gb sebagai patokan
perhitungan. Jadi, jika anda ingin membuat partisi 5 Gb, anda harus memasukkan nilai 1024 x 5 =
5120.
Untuk lokasi partisi, umumnya di awal, agar terstruktur.


Untuk jenis partisi, Ubuntu 9.04 menggunakan filesystem Ext4 yang lebih cepat dan memiliki
performance lebih baik dari Ext3.


Untuk mount point, pilih root (/).
Klik OK, untuk membuat partisi.
Selanjutnya, ulangi langkah tadi untuk membuat partisi /home. Bedanya, pada mount point, pilih
/home.
Dan ingat untuk menyisakan space kosong sebesar 2x RAM anda.
Pada sisa hardisk yang masih kosong, buat partisi baru dengan tipe filesystem swap area.
Untuk menginstall sistem dual boot/multi system, partisi harus dipersiapkan matang, sebelum
melakukan proses instalasi sistem operasi.
Prinsipnya adalah mengalokasikan hardisk sesuai kebutuhan dan karakter masingmasing
OS.

Langkah 5. Membuat User
User di ubuntu ada tiga jenis.
1. Root, super user, yang defaultnya tidak memiliki password dan tidak diaktifkan.
2. Administrator, user biasa yang memiliki hak administrasi. User ini memiliki tanda kekuasaan,
menggunakan sudo.
3. User Biasa, user yang tidak memiliki hak administrasi system.


Langkah 6. Migrasi Dokumen dan Setting
Ubuntu memiliki fitur yang tidak dimiliki distro atau OS lain, migrasi dokumen dan setting lintas OS.
Pada gambar, saya mengimpor dokumen dan setting (termasuk wallpaper) dari windows.


Tentu saja anda bisa memilih untuk tidak melakukan impor sama sekali, atau mengimpor setting dan
file tertentu saja.
Lanjutkan dengan menekan tombol Forward.

Langkah 7. Summary
Sebelum melakukan tahap instalasi yang sesungguhnya (langkah ke8),
anda akan diminta melihat
summary, ikhtisar keseluruhan setting sebelum menginstall.
Pada saat ini, anda juga bisa memilih untuk membatalkan instalasi, dengan menekan tombol Quit.
Saat ini juga, anda bisa memilih dimanakah anda akan menginstall Grub (Boot Manager) atau malah
tidak menginstall grub sama sekali, yang mana tidak saya sarankan.


Langkah 8. Instalasi
Pada tahap ini, anda tidak melakukan apapun begitu anda menekan tombol Install.
Yang anda lakukan hanyalah, menyesap kopi anda, menonton proses instalasi berjalan kirakira 20-30
menit, tergantung kekuatan PC anda.



Klik Restart Now, dan ....
Selamat datang di dunia Ubuntu!